universitas surabaya kampus hijau

universitas surabaya kampus hijau
-------------
google.com

Dalam waktu yang tak lama lagi, Google China akan memindahkan seluruh aktivitas layanan pencarian internetnya ke Hong Kong. Hal tersebut terpaksa mereka lakukan dalam upaya untuk menyelesaikan sengketa dengan pemerintah China yang tidak menemui jalan keluar.

Akan tetapi menurut salah satu pejabat berwenang di China mengatakan bahwa, jika ingin mempertahankan pola bisnisnya di China maka Google tidak seharusnya hengkang dari Beijing. Dengan tegas, pejabat tersebut menambahkan kalau Google telah melanggar perjanjian, jika memang benar akan pergi dari negara Komunis tersebut.

Google sendiri terpaksa meninggalkan kantornya dari Beijing karena mereka menyadari tidak bisa sepenuhnya menutup layanan Google.cn, walaupun di negara tersebut mereka bukanlah mesin pencari nomor satu. Mereka sendiri sengaja memilih Hong Kong, karena walaupun masih bagian dari China, akan tetapi Hong Kong tidak menerapkan sensor yang cukup ketat, kecuali pada kata kunci yang sifatnya sangat sensitif seperti Dalai Lama.

Google mengakui bahwa mereka gagal dalam membuat kemajuan negosiasi dengan pemerintah Cina terkait izin untuk mengoperasikan sebuah situs pencarian tanpa sensor yang begitu ketat.

"Pemerintah Cina telah jelas, sepanjang diskusi menyatakan bahwa sensor adalah persyaratan hukum yang mutlak," kata Google dalam posting di blog resminya, yang dikutip Reuters, Rabu (24/3/2010).

Tidak hanya pemerintah China, pihak Gedung Putih sendiri juga mengatakan kekecewaanya tidak bisa mendamaikan antara Google dan Cina untuk memungkinkan perusahaan untuk terus menjalankan layanan pencarian di negara itu.